Minggu, 22 Agustus 2010

Tragedi Tunguska

Pada 30 juni,1908 ledakan besar terjadi di dekat Podkamennaya (Under Rock) Sungai Tunguska yang sekarang dikenal Krasnoyarsk Krai of Russia. Ledakan sepertinya disebabkan oleh meteor atau pecahan komet dengan panjang sekitar 20m(60 kaki). Meskipun meteor atau komet dianggap hancur sebelum sampai di bumi, peristiwa ini masih dianggap peristiwa tubrukan. Energi ledakan diperkirakan antara 10 dan 20 megaton TNT, 1,000 kali lebih dahsyat dari bom yang dijatuhkan di Hiroshima atau setara dengan Castle Bravo, bom nuklir terkuat yang diledakkan US. Ledakan Tunguska menumbangkan kira-kira 80 juta pohon di sekitar 2,150 kilimeter persegi. Kerusakannya saat ini masih bisa dilihat dari satelit di angkasa.

Punahnya Kehidupan

Bila yang menabrak Bumi 1908 bukan sekedar pecahan komet, tetapi asteroid (planet kecil) atau komet yang ukurannya lebih besar, dampak tumbukannya akan lebih fatal. Mungkin sebagian makhluk hidup akan punah, termasuk sebagian besar manusia akan tewas. Kepunahan makhluk hidup akibat komet atau asteroid menabrak bumi pernah terjadi. Sebuah asteoroid atau komet yang jatuh di Semanjung Yukatan, Meksiko, 65 juta tahun lalu diduga menyebabkan punahnya Dinosaurus.

Sebuah asteroid yang ditaksir berukuran sekitar 10 kilometer seberat setriliun ton menabrak Bumi jatuh di Semenanjung Yukatan di tepi teluk Meksiko. Ini menyebabkan terbentuknya kawah raksasa berdiameter 180 km (hampir sebesar Jawa Barat), menyebabkan gelombang raksasa di laut Karibia, dan menghamburkan debu ke atmosfer seluruh dunia. Asteroid langsung menembus bumi sehingga sisa-sisanya tidak tampak lagi.

Energi ledakannya setara dengan ledakan 5 miliar bom atom Hiroshima. Debu yang dihamburkan ke atmosfer ditaksir sekitar 100 triliun ton berdasarkan ketebalan endapan debu bercampur Iridium di seluruh dunia. Adanya logam Iridium yang jarang terdapat di Bumi, tetapi melimpah pada asteroid menjadi kunci pembuka tabir rahasia bahwa benda langit yang jatuh adalah asteorid.

Debu-debu yang dihamburkan ke atmosfer sedemikian tebalnya sehingga menghambat masuknya cahaya Matahari. Hilangnya pemanasan Matahari menyebabkan Bumi dilanda musim dingin panjang yang dikenal sebagai “musim dingin tumbukan” (impact winter). Inilah penyebab musnahnya hampir setengah makhluk hidup di Bumi, termasuk Dinosaurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar